Ketika Rasa Terhalang Prinsip

Aku bukanlah pujangga

Yang mampu melukiskan rasa dalam tulisan

Aku juga bukan penyair

Yang mampu menggunakan nada sebagai wakil perasaan

Telah lama aku memendam

Menanti dan memimpikan

Namun, tak pernah ada kekuatan hingga ku mampu mengatakan

Mungkin prinsip yang kupegang terlalu kuat

Hingga mulut ini selalu bungkam

Tak pernah kumampu menjabarkan rasa

Hingga akhirnya ia kan tau rasaku

Entah itu bodoh atau terlalu jaim

Hingga ku harus memendam rasa ini

Tanpa pernah terfikir untuk mengungkapkannya

Meki hatiku terasa perih

Memendam rasa ternyata bukanlah hal sederhana

Bukan sekedar menaruh benda di dalam kotak

Namun..

Apakah aku yang harus mengatakannya?

Kurasa tidak..

Meski ku tau zaman tak seperti dulu

Wanita atau pria kini sama saja

Namun..

Prinsip tetaplah prinsip

Wanita itu menunggu

Dan pria yang menghampirinya

Meski aku tak tau sampai aku harus memendam rasa.